SansRadio - Jakarta, Jerman telah memenangkan Piala Dunia FIFA sebanyak empat kali pada 1954, 1974, 1990, dan 2014. Persamaan dari semua kemenangan itu adalah fakta bahwa die Mannschaft tak punya pemain yang benar-benar menonjol dan layak disebut superstar di dalam skuad. “Bintangnya adalah timnya,” ini kalimat yang diucapkan pelatih Berti Vogts saat Jerman juara Euro 1996, dan kata-kata tersebut masih relevan hingga bertahun-tahun kemudian.
Memang, fakta ini masih bertahan kebenarannya dari dulu hingga sekarang. Jerman memiliki kebiasaan yang hampir seperti tradisi, yakni kerangka utama tim diisi dan dipimpin oleh pemain Bayern yang solid. Kekuatan pasukan Hansi Flick terletak pada semangat tim dan kolektivitas mereka. Ini membuat pekerjaan memilih pemain mereka menjadi lebih sulit. Namun, kami tetap memilih lima pemain kunci Jerman dalam perjalanan menuju Piala Dunia FIFA Qatar 2022, di mana mereka ingin menghapus kenangan pahit tahun 2018 tersingkir di fase grup.
Manuel Neuer
Posisi: Kiper Usia: 36 Manuel Neuer jelas berada di urutan teratas daftar ini, secara harfiah dan metaforis. Kiper Bayern Munich berusia 36 tahun akan memiliki sejumlah peran kunci untuk dimainkan di Qatar, sebagai kapten, pemimpin di lapangan, dan pemain nomor satu atau penjaga gawang. Pemenang Piala Dunia 2014 ini telah merevolusi peran kiper tidak hanya terbatas berada di bawah mistar, melainkan juga bisa keluardari sarangnya bermain sebagai outfield player ke-11. Ia masih merupakan salah satu yang terbaik di dunia dalam pekerjaannya. Neuer akan berusaha membuktikannya di Qatar. Sekaligus mengarahkan timnya untuk meraih trofi berikutnya. Statistik terbaru mendukung kehebatan pemain internasional dengan 113 caps itu. Dalam kampanye Bundesliga musim lalu, Neuer membantu Bayern Munich meraih gelar Liga Jerman dengan hanya kebobolan 26 gol dalam 28 penampilan, termasuk 10 clean sheet. Dia juga tampil mengesankan untuk tim nasional, menampilkan performa yang lebih kuat di pertandingan Nations League pada Juni. Dalam enam laga kualifikasi menuju Qatar 2022, dia tidak membiarkan satu kali pun bola bersarang di gawangnya.
Antonio Rudiger
Posisi: Bek Tengah Usia: 29 Era Mats Hummels dan Jerome Boateng di tengah pertahanan Jerman sudah menjadi masa lalu. Setelah kedua veteran itu digantikan oleh pendahulu Flick, Joachim Low, ada perubahan di lini belakang. Pemimpin baru di pertahanan saat ini adalah Antonio Rudiger, sosok yang memenangkan Liga Champions UEFA 2020/21 bersama Chelsea dan sekarang membela Real Madrid. Kepindahannya ke Madrid menjelang musim ini bergulir dengan transfer 40 juta euro, semakin menggarisbawahi reputasi internasionalnya yang sedang berkembang.
Rudiger sudah menjadi langganan tim nasional sejak beberapa tahun yang lalu. Dengan kehadiran fisik dan kekuatannya dalam situasi satu lawan satu, ia membawa kesolidan nyata ke pertahanan Jerman. Lahir di Berlin, tetapi dari keluarga asal Sierra Leone, ia telah mengumpulkan 53 caps. Dalam kualifikasi untuk Qatar 2022, ia bermain 90 menit penuh selama tujuh pertandingan dan mencetak gol keduanya untuk negaranya dalam kemenangan tandang 4-0 di Islandia.
Joshua Kimmich
Posisi: Gelandang Bertahan Usia: 27 Bersama Neuer, Joshua Kimmich mungkin salah satu elemen terpenting dalam skuad Flick. Pilar Bayern Munich yang punya mental jempolan ini adalah pemain serba bisa yang menonjol karena komitmennya, hasratnya, dan kemauannya yang tak kenal lelah hingga menembus ambang rasa sakit. Temperamennya yang berapi-api membuatnya menjadi sasaran provokasi pihak lawan, tetapi Kimmich jarang melewati batas. Dia memasuki masa jayanya pada usia 27, tetapi sudah memiliki lemari piala yang lengkap, dengan tujuh gelar Bundesliga Jerman, tiga trofi Piala DFB, medali pemenang Liga Champions, dan satu dari Piala Dunia Klub FIFA. Dia telah mewakili negaranya pada 67 kesempatan dan mencetak empat gol, sebuah pencapaian sederhana untuk gelandang bertahan yang suka maju ke posisi berbahaya saat membela klubnya. Namun untuk tim Flick, aksi itu kurang menjadi prioritas. Sebagai pemain nomor 6, dia ada untuk memenangkan duel sekaligus menjadi pivot dalam membangun serangan. Dalam peran sentral ini, Kimmich sosok yang sangat penting bagi Jerman, dan penampilannya di Piala Dunia Qatar akan menentukan bagaimana timnya bermain.
Thomas Muller
Posisi: Gelandang Serang, Penyerang Age: 33 Thomas Muller (kembali) merupakan salah satu pilar tim Jerman. Tidak seperti Hummels dan Boateng, pemain Bavaria yang ramah ini berhasil menempatkan dirinya kembali ke dalam skuad setelah Low mendepaknya. Loyalis Bayern Munich berusia 33 tahun, yang bisa bermain di lini tengah menyerang atau di mana saja di lini depan, memiliki ruang trofi yang dipenuhi piala serta banyak pengalaman internasional. Ia sosok yang dapat memenuhi kebutuhan dalam skuad Flick. Sebagai bonus tambahan untuk kualitasnya yang luar biasa di lapangan, “Radio Muller“, demikian ia dikenal, memainkan peran sebagai komedian tim di bus dan ruang ganti, memastikan rekan-rekannya selalu tersenyum. Dengan 116 penampilan untuk negaranya dan sumbangan 44 gol, Muller adalah pemain Jerman dengan penampilan terbanyak kelima. Ia berpeluang menggeser mantan rekan setimnya Bastian Schweinsteiger (121 penampilan). Delapan gol dan 21 assist dalam 32 pertandingan Bundesliga pada musim 2021/22 berbicara sendiri dan membuktikan bahwa Muller masih berada di puncak permainannya meskipun mulai dimakan usia. Dia hampir pasti menjadi starter di tim nasional saat ini, dengan keterlibatan enam gol (tiga gol dan tiga assist) hanya dalam empat pertandingan kualifikasi Piala Dunia. Muller adalah pemain lain yang akan berusaha untuk mendapatkan trofi di Qatar untuk kedua kalinya, setelah mengangkatnya tinggi-tinggi pada tahun 2014.
Timo Werner
Posisi: Penyerang Usia: 26 Timo Werner adalah pemain yang membuat opini terbelah. Penyerang kelahiran Stuttgart berusia 26 tahun itu sering mendapat kritikan dari para penggemar dan pakar, paling sering jika dan ketika ia gagal memanfaatkan peluang emas. Statistik musim lalu adalah contoh dari apa yang dapat dan harus dikembangkan oleh Werner. Di Liga Champions, turnamen yang dia menangkan bersama
Chelsea pada 2021, Werner mencetak empat gol dalam lima pertandingan. Namun di Liga Premier ia hanya bisa mencetak empat dari 21 laga. Rute dia berlari sering diremehkan, tapi dengan kecepatannya sering menciptakan celah dalam pertahanan lawan, sehingga bisa dimanfaatkan rekan satu timnya di area sepertiga akhir serangan. Mantan striker VfB Stuttgart ini juga tahu ketika ia harus menuntaskan serangan sendiri, dengan mencetak 89 gol dalam 221 penampilan di Bundesliga. Setelah dua tahun bersama Chelsea, Werner kembali ke RB Leipzig pada Agustus dengan transfer 20 juta Euro, di mana ia telah menikmati banyak kesuksesan antara 2016 dan 2020. Ia berharap bisa kembali ke performa sebelumnya dan menegaskan nilainya untuk negaranya.
Dalam seragam Jerman, statistik Werner lebih bagus dengan 24 gol atas namanya dari 53 penampilan. Fakta bahwa dia adalah satu-satunya striker 'asli' di skuad Jerman juga membuatnya menjadi pemain kunci secara de facto. Ini dikonfirmasi oleh Flick, yang selalu cepat memberinya tepukan di punggung, yang cenderung dibutuhkan oleh pemain nomor sembilan. Dalam beberapa waktu terakhir, Werner biasanya menemukan dirinya di starting XI dan dia membayar kepercayaan itu pada Juni, mengantongi dua gol dalam kemenangan 5-2 atas Italia di Nations League. Pada kualifikasi Qatar 2022, ia mencetak lima gol plus satu assist dari delapan pertandingan. Bagi Werner, penampilannya di klub menjelang Piala Dunia mungkin terbukti akan sangat menentukan. Apa yang bisa kita yakini adalah jika dia dalam kondisi terbaiknya, Jerman akan memberikan banyak masalah bagi pertahanan lawan mereka di Qatar.
Sumber : Fifa.com