SansRadio - Jakarta, Kominfo menyadari jika industri game di tanah air tumbuh pesat. Tidak heran jika kemudian mereka sepakat untuk membuat sistem rating untuk game yang berkeliaran di Indonesia. Hal ini diungkap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan. Menurutnya, pemerintah sangat mendukung dalam pengembangan industri game untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital. "Salah satu upaya kami dalam mendorong perkembangan ekosistem industri game Indonesia diawali dengan kebijakan seperti IGRS.
Ini adalah kebijakan yang bertujuan untuk memberi panduan kepada para publisher untuk menentukan batas usia para pemain gimnya," jelas Semuel dalam keterangan resminya, Selasa, 18 Oktober 2022. Tahun 2021, jumlah pendapatan total industri game di Indonesia mencapai USD1,1 Miliar. Menurut Dirjen Semuel, angka tersebut merupakan potensi besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menyiapkan regulasi berupa Indonesia Game Rating System (IGRS).
Selain itu, Kementerian Kominfo menginisiasi Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) bersama dengan Asosiasi Game Indonesia dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program yang sudah dimulai sejak tahun 2019 itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan nilai produk dari para pengembang game di Indonesia melalui akademi, karir, serta business dan conference. “Pemerintah berharap IGDX dapat mendorong peningkatan kemampuan daya saing pengembang game Indonesia di kancah global,” ungkap Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.
Lewat IDGX, Kementerian Kominfo berupaya meningkatkan kemampuan daya saing pengembang game nasional agar dapat mengakuisisi pasar dalam negeri dan internasional. “Tahun 2021, terdapat kerja sama bisnis baru yang diperoleh pengembang game dengan nilai mencapai 3 juta dollar. Potensi ini tentu harus kita tingkatkan," tegas Dirjen Semuel. Pada tahun 2022 ini, Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan Kemenparekraf, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan Asosiasi Game Indonesia mempromosikan pelaku industri game Indonesia dalam kegiatan Tokyo Game Show dan Game Scam 2K022.
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menyatakan partisipasi industri game nasional pada acara tersebut membuka potensi investasi dan kerja sama bisnis. "Tentunya kita bangga dan berharap capaian ini dapat terus meningkat dan membuat Indonesia menjadi pemain dalam Industri game baik di dalam maupun di luar negeri," ungkapnya. Selain kegiatan konferensi bisnis, rangkaian kegiatan IGDX juga menghadirkan IGDX Career yang diikuti oleh lebih dari 20 perusahaan game, dan membuka lebih dari 100 lowongan kerja di industri game. Menurut Dirjen Semuel, terdapat 400 lebih talenta yang telah terdaftar dan siap dipertemukan dengan perusahaan game untuk mengisi lowongan profesi-profesi yang ada dalam industri game. "Dengan IGDX Career ini kami harap akan semakin tersedia biaya inklusif bagi talenta-talenta terbaik Indonesia.
Saatnya Game Developer Indonesia naik level untuk Indonesia Terkoneksi, Makin Digital Makin Maju," harapnya. Salah satu sektor ekonomi digital yang berkembang semasa pandemi Covid-19 adalah industri game. Data Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021 hasil rilis Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Nico Partners menunjukkan jumlah pemain game Indonesia mencapai total angka di atas 170 juta orang, dengan rincian 133,8 juta mobile gamers dan 53,4 juta PC gamers.
sumber : viva.co.id